Selamat Datang dirumah Bass Marlin Goesty Bass Marlin (KKM KM.Marlin): 2022

KM.Marlin

KM.Marlin
KM.Marlin Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi

Minggu, 25 Desember 2022

 

                        Foto BassMarlin20021

Buah Cinta Transplantasi Terumbu Karang

  Hasil transplantasi terumbu karang yang dilakukan Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi Pada bulan Agustus tahun lalu tepatnya 2021, Unit Kegiatan Team Diving Kelautan Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi, bersama-sama dengan Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan BPPP Banyuwangi, serta diikuti oleh beberapa masyarakat setempat pantas berbangga dan beruntung, karena kegiatan transplantasi terumbu karang di belakang kantor BPPP Banyuwangi, dalam rangka ikut melestarikan dan menjaga sumberdaya kelautan, menunjukkan hasil yang sangat mengembirakan.
                     Foto team Humas BPPP Banyuwangi2021

    Hal itu terpantau pada monitoring dan penyelaman yang dilakukan setiap Hari Jumat, Minggu ke 2 dan ke 3 di bulan November 2022. Berbagai jenis terumbu karang acropora dan non acropora yang ditransplantasi sejak beberapa bulan lalu tampak mulai tumbuh. Di antaranya jenis Pocillopra dan sejumlah jenis karang bercabang Seriatopora sp. Hasil stek terumbu karang itu terlihat telah menyatu dengan substrat berupa wadah dari semen yang dijadikan dudukan. Namun sebagian besar hasil transplantasi itu terlihat mulai didekati sedimen.

                        Foto BassMarlin2022

    Achmad Subijakto yang biasa dipanggil Toto sebagai Kepala BPPP Banyuwangi didampingi oleh GK. Adiatmika biasa dipanggil Bass bagian dari Team Selam dan Crew KM. Marlin BPPP Banyuwangi, menjelaskan kegiatan transplantasi itu dilakukan bersama dengan Ibu-ibu Darma Wanita Persatuan BPPP Banyuwangi beserta masyarakat nelayan sekitar 2000 buah subtrat-subtrat beton diatas rangka besi dan yang di benamkan ke dasar laut pada kedalaman 5 sampai 7 meter. “Sebelum turun kelapangan, terlebih dahulu kami mengadakan pengenalaan tentang terumbu karang dan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk pelestarian terumbu karang”, ujarnya lagi. baca juga Yuk...Kepoin Pemahaman Tentang Penanaman Terumbu Karang dan Transplantasi Terumbu Karang..

    Ia menjelaskan, “sedimentasi yang terjadi di kawasan perairan itu disebabkan sejumlah hal. Di antaranya abrasi pantai dan struktur pulau berpasir yang dipengaruhi pola pasang gelombang dan perubahan arus yang terus terjadi”.

    “Untuk itulah kita lakukan monitoring sekaligus membersihkannya dari sedimen-sedimen tersebut”,imbuhnya lagi.

                       Foto BassMarlin2022

    Sementara itu GK. Adiatmika, salah seorang dari team Diving BPPP Banyuwangi menyebutkan, kegiatan monitoring dilakukan meliputi pembersihan, penggantian bibit yang mati, mengukur tingkat pertumbuhan karang serta pemantauan jenis terumbu karang yang cocok di areal belakang kantor BPPP Banyuwangi.

    "Saat monitoring ada ditemukan beberapa bibit yang mati, dan sebagian besar karang yang di transplantasi dalam keadaan masih hidup sudah menempel ke substratnya seiring dengan pertumbuhannya terlihat sangat signifikan," ungkapnya.

                           Foto BassMarlin2022

    Transplantasi terumbu karang merupakan sebagai salah satu teknik pelestarian (rehabilitasi) terumbu karang yang semakin terdegradasi dengan teknik pencangkokan. Tujuan Transplantasi pada dasarnya adalah untuk pelestarian ekosistem terumbu karang yang berperan dalam mempercepat regenerasi terumbu karang yang telah rusak. Atau untuk membangun daerah terumbu karang yang baru, dimana sebelumnya tidak ada.

Yuk....Kepoin Pemahaman Tentang
Penanaman Terumbu Karang dan
 Transplantasi Terumbu Karang...

                    Foto team humas BPPP Banyuwangi 18 Agustus 2021

Terumbu karang adalah suatu ekosistem laut yang sangat kompleks dengan keanekaragaman biota laut yang sangat tingggi. Terumbu karang sangat penting bagi kita karena mempunyai banyak fungsi, seperti penahan ombak, sumber bahan makanan, tempat ikan dan organisme laut lainnya tinggal, mencari makan, belindung, memijah, dan membesarkan anak. Jadi kalau terumbu karang kita rusak maka semua ikan dan organisme laut lainnya yang tinggal di situ juga akan turut musnah.

Logika sederhana, kalau terumbu karang kita rusak, maka jangan lagi kita berharap untuk dapat menikmati indahnya pemandangan bawah laut dengan terumbu karang dan biota laut serta jenis-jenis ikan yang menjadi penghuninya, lidah kita akan jauh dari makanan laut yang enak-enak seperti kerapu (garopa), kakap dan lobster.

        Kerusakan terumbu karang diberbagai tempat di bentangan perairan nusantara kita telah merupakan suatu fenomena yang menggugah para pemerhati lingkungan untuk mengatasinya. Banyak usaha dan langkah yang dilakukan untuk memperbaiki kondisi terumbu karang yang rusak. Yang paling fenomenal barangkali, secara serentak beberapa komunitas pencinta lingkungan, Mahasiswa/i, Pelajar dari TK sampai SMA bersama para nelayan pesisir melakukan penanaman terumbu karang yang dilakukan di Pesisir pantai Selat Bali beberapa tahun lalu.

                      Foto team humas BPPP Banyuwangi 2018

Event ini kemudian diikuti dengan kegiatan penanaman terumbu karang dan transplantasi karang oleh berbagai pihak, terutama di wilayah Kabupaten Banyuwangi yang beberapa tahun terakhir ini menjadi tuan rumah  dari berbagai penyelenggaran event-event nasional. Tentu saja ini hal yang menggembirakan karena bisa menjadi indikator bahwa orang semakin sadar akan pentingnya terumbu karang dan ada niat baik untuk memperbaiki ekosisem terumbu karang yang memang sudah rusak di hampir semua pesisir di Selat Bali. Niat baik ini perlu didukung oleh semua pihak, terutama pemerintah daerah dan akademisi di Banyuwangi agar niat baik ini dapat diimplementasikan dengan benar sehingga hasilnya juga optimal.

Oleh sebab itu saya ingin meluruskan beberapa hal yang menurut hemat saya agak keliru.

Pertama adalah tentang istilah terumbu karang dan karang. Karang membentuk terumbu karang, seperti juga pohon membentuk hutan. Jadi sebenarnya lebih tepat bila kita katakan penanaman karang, walaupun penanaman terumbu karang juga bisa diterima dalam konteks yang lebih luas.

Kedua, karang itu hewan tingkat rendah, bukan tumbuhan, sehingga istilah transplantasi karang barangkali lebih tepat dibandingkan dengan penanaman karang atau terumbu karang.

Ketiga, kalau kita mematahkan atau mengambil patahan karang dalam jumlah ratusan sampai ribuan atau jutaan dari tempat yang kondisinya lebih bagus untuk melakukan transplantasi karang di tempat yang sudah rusak, maka kita sebenarnya sedang berusaha untuk memperbaiki terumbu karang di suatu lokasi dengan cara merusak terumbu karang di lokasi lain, yang sebenarnya masih baik. Sebaiknya sebelum transplantasi dilakukan, kita sudah membuat koleksi atau stok karang untuk ditransplant sehingga tidak merusak terumbu karang di tempat lain. Sebenarnya pilihan terbaik adalah membuat pembibitan karang dari spat karang. Karang dapat berkembang biak secara seksual (fertilisasi-plannulae-spat) dan aseksual (secara pertunasan dan frakmentasi) dan kita cenderung melakukan perbanyakan secara aseksual karena lebih cepat, tetapi lebih merusak dan tidak ramah lingkungan.

Keempat, lokasi transplantasi karang harus memenuhi beberapa kriteria untuk menjamin kelangsungan hidup karang seperti air yang jernih dengan sedimentasi yang rendah, substrat yang keras , suhu dan salinitas. Walaupun karang adalah hewan, mereka bersimbiosis secara mutualisme dengan tumbuhan algae (zooxanthellae) yang tinggal dalam tubuh karang sehingga karang membutuhkan sinar matahari untuk proses fotosintesa algae tersebut. Suhu optimum untuk pertumbuhan karang berkisar antara 23-300C. Suhu dibawah 180C dapat menghambat pertumbuhan karang dan suhu diatas 330C dapat menyebabkan pemutihan karang (bleaching), yaitu keluarnya zooxanthella dari polip karang sehingga dapat menyebabkan kematian karang. Kadar garam (salinitas) optimal bagi kehidupan karang berkisar antara 30-35 0/0. Karena itu karang jarang ditemukan hidup muara sungai besar atau di perairan dengan salinitas yang tinggi.

Sedimentasi menjadi masalah utama bagi kelangsungan hidup karang karena partikel-partikel sedimen dapat menghambat masuknya cahaya matahari ke dalam laut, menutupi polip karang dan menghambat penyebaran gamet dan pelekatan plannulae. Oleh sebab itu Substrat yang keras dan bersih dari lumpur diperlukan untuk perlekatan larva karang (planula) yang akan membentuk koloni baru.

Hal terakhir yang ingin saya luruskan adalah, apabila kita ingin memperbaiki suatu ekosistem, maka fungsi ekosistem itulah yang harus kita kembalikan dan mejadi prioritas dalam usaha kita untuk memperbaiki suatu ekosistem. Kalau kita melakukan transplantasi karang dan menempatkan 1 potong atau patahan karang dengan jarak 0,5-1 meter, maka karang-karang yang kita transplant itu secara matematis akan menutupi luasan yang besar tapi tidak akan bisa membentuk terumbu karang karena laju pertumbuhan karang hanya sekitar 1 cm per tahun.

Solusi yang lebih tepat ialah dengan membangun terumbu karang buatan (artificial reef) untuk memberikan tempat bagi organisme ekosistem terumbu karang untuk berlindung, mencari makan dan dan memijah. Selain itu struktur terumbu karang buatan memberikan tempat bagi plannulae karang untuk melekat dan memulai koloni baru. BassMarlin2022


Selasa, 19 Juli 2022

          MAKNA WARNA KABEL LISTRIK (AC) STANDAR PUIL

Selamat datang kembali teman-teman di bolg saya....Pada kesempatan kali ini saya akan sharing atau menjelaskan apa sih arti dari warna kabel yang sering kita pasang di instalasi rumah...ataupun di rangkaian kontrol panel...

Bagi yang belum paham bagi yang pemula silakan dibaca corat-coretan saya ini...ok... jadi saya ambil untuk arti warna kabel ini dari standar PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik), yang tahun 2011 dan revisi di tahun 2016 teman-teman...”bisa cek yaa...di Kementerian ESDM...” silahkan bagi yang pengen tahu Bukunya bisa didownload di sana...

Jadi Menurut standar puil 2011 ini yang direvisi 2016...berdasarkan PUIL tersebut maka untuk triphase atau untuk yang 3 phase ya...dengan yang 5 kabel, biasanya...kan...ada yang 3 phase itu yang 5 kabel yang menyatu, yang warna kabelnya itu untuk yang line phasenya itu hitam...coklat...dan abu-abu...terus untuk kabel netralnya adalah biru dan untuk kabel proteksinya adalah belang hijau kuning, maksudnya dari kabel proteksi ini adalah Grounding yang biasanya disebut di masyarakat umum biasanya arde...tapi kalau untuk bahasa formalnya proteksi atau grounding.

Nah...ini yang khusus 3 phase sedangkan untuk yang 1 phase tunggal dengan yang tiga kabel ya...Jadi untuk yang kabel phasenya itu...bisa hitam bisa coklat...bisa abu-abu. Di sini juga berlaku untuk kabel yang ada di saklar. Jadi kabel yang di saklar itu adalah kabel khusus yang phase. Phase itu dan harus yang kabel hitam atau coklat dan atau abu-abu, tidak boleh warna selain ini...Ini sudah tertera di PUIL...jadi jangan di rubah-rubah...tapi biasanya kan tergantung situasi dan kondisi di lapangan ya...teman-teman...kalau saya sih...ikutin aturannya ya kayak gini...silahkan terserah teman-teman mau diikutin atau enggak...tapi...wajib diikutin sih...ha..ha..dan untuk yang 1 phase ini untuk kabel Netralnya yang warna biru...dan untuk kabel proteksi atau kabel ground yaitu belang hijau kuning...Nah itu ya...penjelasan dari PUIL...

Selanjutnya di sini saya akan jelaskan dulu untuk yang kabel 1 phase yang warna kabelnya...

jadi di sini sudah ada tiga warna yang di mana yang nomor satu ini adalah kabel phase yaitu yang warna coklat...teman-teman pasti sudah pernah lihat...ya..sering lihatlah ketika pasang instalasi...ada warna coklat warna biru dan warna kuning bergaris hijau. Nah disini itu yang warna coklat ini yaitu yang phasenya dan untuk yang warna biru ini adalah Netralnya dan untuk yang warna kuning hijau ini adalah groundingnya atau yang proteksinya...seperti yang tertulis tadi...di buku PUIL...Nah...ini adalah standar puil 2011...terus untuk yang kabel tunggal gimana...?, untuk yang kabel tunggal biasanya phasenya itu warna hitam...untuk Netralnya warna biru dan untuk groundingnya warna kuning kehijauan sama aja...tapi berhubung menyatu kayak di gambar...ya...biasanya yang coklat adalah phasenya...jadi jangan diperdebatkan ya...ini khusus yang mengikuti standar PUIL saja...jangan bilang...”loh kok di sini mah warna merah yang warna phasenya...” jangan kayak gitu teman-teman...harus flexibel aja ngikutin standar puilnya...

ok untuk penamaan phase dan netral ya...jadi saya sering lihat di luaran sana ataupun di masyarakat yang belum paham...Jadi kabel phase itu sering disebut juga kabel positif itu padahal “salah”...harusnya phase ya phase aja...jangan ada lagi yang mengatakan positif...jadi kabel phase itu khusus untuk wiring atau instalasi rumah AC (Alternating Carrent)...jadi dikelistrikan itu ada yang namanya AC dan DC (Direct Carrent)...Nah untuk yang AC atau arus bolak balik...untuk penamaan kabel-kabelnya...kabel phasenya ya...berarti kabel phase...tapi untuk yang penamaannya “positif” khusus untuk kabel yang “DC” atau arus yang searah...terus terkadang yang netral pada kabel AC juga biasanya disebut negatif...kenapa...padahal kalau netral ya netral atau bisa disebut 0 (nol)...

sudah sangat jelas untuk penyebutan positif dan negatif itu pada arus searah atau DC...contohnya pada bateray...itu pasti ada positif dan negatif...tidak ada dibateray itu yang namanya phase dan netral...

ok kita lanjut aja pada topik yang utama lagi...jadi untuk yang warna kabel ke dua yaitu untuk yang 3 phase...Nah...warna kabel 3 phase ini biasanya ada lima kabel yang terhubung langsung seperti gambar...disana ada masing-masing warna... Nah...masing-masing warna ada pengertiannya...

Jadi untuk yang hitam adalah phase L1...phase L1 itu maksudnya phase line satu...bisa disebut juga phase R, selanjutnya yang berwarna coklat adalah phase 2 atau phase L2...bisa disebut juga phase S...kemudian untuk yang berwarna abu-abu adalah phase L3 atau phase T...Nah...kalau yang biru adalah Netral sedangkan yang berwarna kuning kehijauan adalah grounding...

Ok...disini menurut PUIL 2011 dan revisi 2016 bahwa pada ketentuan umum... persyaratan warna insulasi inti kabel berlaku untuk semua magun atau flexibel termasuk instalasi dalam perlengkapan listrik. Jadi maksudnya ini adalah bahwa untuk warna kabel berlaku untuk seluruh perlengkapan listrik...contohnya...untuk instalasi rumah maupun untuk kontrol panel yang sering dibuat dan dipakai untuk perlengkapan pemasangan motor-motor listrik...jadi tidak boleh dirubah-rubah.

Nah...tujuannya dari makna warna kabel ini adalah

1.    Memudahkan dalam pemasangan

Contohnya...Jika ingin memasang instalasi rumah yang ada Phase...Netral dan Groundingnya...pasti kita enak memasangnya...Phase ke Phase...Netral ke Netral dan Grounding langsung masuk ke bumi atau tanah.

2.    Memudahkan dalam perawatan

Maksudnya...jika suatu kabel sudah mengalami pelapukan dan mau diganti sudah ada warna yang tertera...maka kita sangat gampang untuk menggantinya...

3.    Memudahkan jika terjadi trouble

Contohnya...bayangkan saja jika semua kabel memiliki warna yang sama semua...betapa pusingnya kalau mau memperbaikinya...

Ok...saya kira itu dulu ya... sampai ketemu dipembahasan lainnya... Terima kasih... Semoga bermanfaat.....


Minggu, 10 Juli 2022

Teknik Menulis Dengan Cara EDAN

 

                TEKNIK MENULIS DENGAN CARA EDAN


Teknik menulis dilakukan agar tulisan yang dihasilkan mampu menyampaikan pesan kepada pembaca. Namun perlu diingat, bahwa pesan yang disampaikan jika tulisannya terstruktur dan rapi. Pesan apa yang ingin Anda sampaikan mempengaruhi jenis tulisan yang akan dibuat. Kali ini dijelaskan 4 jenis tulisan, yaitu Eksposisi, Deskripsi, Argumentasi, dan Narasi (disingkat EDAN).

Eksposisi

Tujuan utama dari teknik menulis ekspositori adalah untuk memperjelas, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi suatu masalah. Penulis bermaksud memberikan informasi atau memberi petunjuk kepada pembaca. Eksposisi bergantung pada strategi pengembangan aliena seperti melalui pemberian contoh, proses, sebab dan akibat, klasifikasi, definisi, analisis, perbandingan, dan kontras.

Deskripsi

Deskripsi adalah deskripsi verbal tentang seseorang, objek, penampilan, adegan, atau peristiwa. Teknik penulisan ini menggambarkan sesuatu sedemikian rupa sehingga pembaca dibuat mampu seperti yang dirasakan oleh panca indera. Karena didasarkan pada panca indera, maka penggambaran sangat bergantung pada pencitraan konkrit dan detail atau spesifikasi. Semua ini dimaksudkan untuk menciptakan kesan dominan yang menjadi tujuan penulisan. Karena gambaran dan spesifikasi ini, deskripsi menjadi hidup dan sering kali menjadi argumen yang sangat persuasif. Deskripsi dapat menjelaskan dan mengembangkan perbandingan, proses, definisi, argumen, dan klasifikasi, serta strategi lainnya. Deskripsi bisa objektif dan subjektif tergantung pada tujuan penulisan. Deskripsi dapat dibagi menjadi dua: ekspositori dan impresionistik. Ekspositori mengacu pada deskripsi logis, sedangkan impresionistik menggambarkan kesan penulis tentang apa yang dia tulis.

Argumentasi

Argumen adalah karangan yang membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran suatu pernyataan. Teks argumen secara tradisional dibagi menjadi dua kategori, yaitu induktif dan deduktif. Dalam teknik penulisan argumen, penulis dapat memilih salah satu atau keduanya. Berdebat bukan berarti berkelahi. Dalam teks argumen, penulis menggunakan berbagai strategi atau perangkat retorika untuk meyakinkan pembaca tentang kebenaran atau ketidakbenaran. Penulisan argumen mungkin merupakan jenis penulisan yang paling sulit untuk dilakukan. Ini melibatkan semua jenis tulisan lainnya. Ini adalah tulisan yang membuat perbedaan atau menyelesaikan sesuatu. Subyek yang dibahas berkisar dari ringan hingga masalah hidup dan mati.

Narasi

Narasi berasal dari kata to narrate yang artinya menceritakan. Cerita adalah rangkaian peristiwa atau peristiwa yang disusun secara kronologis, baik fakta maupun fiksi. Meski begitu, teknik penulisan narasi bisa dimulai dari peristiwa di tengah atau di akhir sehingga menimbulkan kilas balik. Narasi bisa dengan gaya orang pertama agar pengarang merasakan subjektifitas pengarang, atau orang ketiga agar terdengar lebih objektif. Narasi sering menyatu dengan deskripsi dan berfungsi sebagai eksposisi atau persuasi.

Demikian pengertian teknik menulis yang disingkat EDAN. Semoga Bermanfaat.


Referensi

Alwasilah, A. Chaedar dan Senny Suzanna Alwasilah 2007, "Pokoknya Menulis". Bandung. Kiblat Buku Utama.


Jumat, 15 April 2022

 MENULIS ITU BERKATA

GK. ADIATMIKA (BPPP BANYUWANGI)



Menulis itu sebenarnya sama dengan dengan berbicara, hanya saja itu kau catat

(Helvy Tiana Rosa)


Mari kita bertanya kepada diri kita sendiri, apakah kita ingin menjadi seorang penulis seperti mereka...?!? Hingga hari ini, profesi penulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial. Kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berfikir. Oleh karena itu, sesungguhnya banyak diantara  kita  yang ingin menjadi  penulis, namun hanya sekian persen dari kita yang dapat mewujudkannya. Kerapkali kita dihadapkan pada bebagai  variabel  kendala dan hambatan, seperti:

1.      Merasa tidak berbakat  menulis

2.      Tidak memiliki ide

3.      Tidak suka menulis

4.      Tidak memiliki waktu

5.      Tidak berani menerima kritik

6.      Dan lain sebagainya

 

Berbagai kendala dan hambatan tersebut sebenarnya lebih banyak disebabkan faktor internal, yaitu tidak adanya motivasi dan etos yang kuat untuk menghasilkan sebuah karya tulis. Motivation is reason to do, motivasi adalah alasan untuk berbuat. Jika kita tidak memiliki alasan (rasional, emosional, sosial atau spiritual) yang kuat untuk menulis, maka kendati kita memiliki bakat dan kemampuan yang cukup untuk menjadi seorang penulis, sampai kapanpun kita tidak akan menghasilkan sebuah karya tulis. Selain motivasi, etos dalam menulis juga sangat penting, karena ia berhubungan dengan kerja keras, disiplin dan ketekunan.

 Memiliki karya tulis yang dikenal luas sudah pasti salah satu keinginan para penulis. Dapat respons positif, dibicarakan banyak orang, lalu karyanya pun mendapatkan penghargaan. Rasanya seperti anugerah...!?!

 Tapi sayangnya dalam proses penulisan, kadangkala ada saja momen kehabisan ide atau tulisannya tidak mengalir dengan indah. Bagi penulis profesional mungkin ini bukan perkara sulit, tapi bagi pemula ini bencana. Satu persatu ketakutan muncul di benak mereka. Takut tulisannya dianggap jelek dan tidak dibaca orang lalu berujung tidak menulis. Pikiran negatif yang hadir seringkali menjadi momok. Padahal bisa jadi yang menjadi masalah bukan ditulisannya, tapi pola pikir penulisnya.

Nah..., mindset apa saja sih... yang perlu dibenahi supaya bisa menulis dengan tenang...?

 Takut Dalam Diri Sendiri

Mindset pertama yang  perlu perlahan diubah adalah  soal ketakutan dalam diri. Takut tidak ada yang membaca, takut dianggap jelek tulisannya, sok tahu, dan lain sebagainya. Intinya ada saja alasan untuk tidak menulis, padahal belum dicoba.

Ketakutan yang muncul itu sebenarnya wajar, karena Anda berusaha keluar dari zona nyaman. Tapi hati-hati, jangan sampai Anda menyesal karena  tidak sama sekali mencoba.

Ketakutan sebagaimana contoh diatas, sebenarnya masalahnya hanya satu: Anda butuh validasi. Terlebih, orang juga cenderung tidak ingin terlihat menyedihkan di  depan orang lain. Anda pasti tidak mau khan...!!!  orang lain melihat diri Anda yang masih di bawah sekali...!?! Itu sebabnya Anda bertahan di zona nyaman dengan dalih ketakutan tadi.

 Saran: Coba dulu. Bagimana tulisan Anda dianggap jelek, tidak dibaca orang caranya dan sebagainya kalau Anda tidak menulis dan mempublikasikannya...?? Kadangkala pikiran kita saja yang rumit dan sulit, padahal kenyataannya tidak begitu. Jadi, coba dulu...!?!

 Merasa Tidak  Berbakat

Banyak kejadian, penulis berhenti menulis di tengah jalan. Alasannya beragam, tapi salah satunya adalah minim pembaca. Kemudian menganggap dirinya tidak berbakat.

Familiar...?!? Atau jangan-jangan Anda juga pernah beranggapan demikian...??

Memang menulis tidak selamanya mudah. Ada saja hambatan yang muncul. Mulai dari kehabisan ide  sampai dapat haters. Halangan itu yang seringkali menjadi pemicu berkurangnya semangat menulis hingga merasa tidak berbakat. Tapi dalam menulis, sebenarnya  bakat bukan persoalan. Karena tanpa bakat atau latar pendidikan kepenulisan sekalipun, siapa saja bisa  jadi penulis.

Kuncinya hanya satu: latihan menulis sebanyak mungkin. Ada pepatah terkenal yang bilang practice makes perfect. Kedengarannya memang klise, tapi sayangnya tidak ada lagi yang bisa membantu selain dengan berlatih untuk menjadi penulis profesional.

 Saran: Membiasakan menulis dengan deadline  sendiri. Bisa dengan menulis di blog pribadi atau mengirimkan artikel ke media online. Biasanya sekali berhasil diterbitkan, akan timbul keinginan lain untuk kembali menulis.

 Pakai Bahasa Tinggi Supaya Telihat Pintar

 Penulis kadang-kadang suka ‘latah’ menggunakan bahasa yang tidak dimengerti pembacanya. Menggunakan istilah-istilah asing yang tidak semua orang tahu atau kosa kata yang jarang dipakai. Dalihnya supaya terlihat meyakinkan. Padahal sejujurnya adalah supaya terlihat pintar dan keren saja, meskipun tidak semua penulis begitu.

 Anda sendiri kalau baca tulisan yang terlalu banyak pakai bahasa tinggi suka bingung tidak...?? Dahi Anda pasti mengernyit tiap kali membaca tiap kalimatnya. Akhirnya karena tak kunjung mengerti makna tulisan dan merasa bukan Anda sasaran pembacanya, Anda pun meninggalkan tulisan itu.

 Menulis itu sama saja dengan aksi menyampaikan pesan. Ide yang ditulis penulis itu adalah pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Maka dari itu, usahakan gunakan bahasa yang dimengerti dan sesuai dengan pembacanya.

 Anda tidak mungkin membuat tulisan dengan bahasa ilmiah, padahal pembacanya anak-anak usia 5–12 tahun...!?! Yang ada tulisanmu membuat mereka bingung dan ditinggalkan...!!! Padahal fungsi tulisan khan salah satunya untuk memberikan informasi. Kalau yang baca kebingungan, pesannya otomatis belum tersampaikan dengan baik khan...?!?

 Memang sih bisa menghasilkan karya dengan bahasa yang terlihat pintar itu keren. Rasanya seperti ada kepuasan tersendiri. Tapi kalau kebanyakan kosakata yang jarang dipakai, pembaca bisa ilfeel juga lho...!!! Intinya, jangan biarkan informasi yang Anda tulis itu cuma Anda yang mengerti.

Ingat: write the way we talk, not talk the way we write. Tapi harus tetap mengikuti kaidah penulisan masing- masing karya tulisnya ya...!?!

 

Saran: Selalu gunakan bahasa yang mudah  dimengerti, bahkan bisa dipahami oleh anak-anak sekalipun. Kurangi menggunakan kosakata yang jarang digunakan. Untuk memudahkan dalam berbahasa, Anda bisa gunakan  tool seperti Hemingway Editor. Tapi sayangnya, belum ada tool serupa untuk tulisan berbahasa Indonesia.

 Bingung Harus Mulai dari Mana

Waktu pertama akan memulai menulis, kebanyakan orang, terutama pemula pasti suka bilang,”Pengin sih nulis, cuma tidak tahu nulis tentang apa atau harus mulai dari mana.” Masalah kebingungan harus mulai dari mana ini bukan hanya soal perencanaan konten, tapi juga saat proses penulisan sebuah artikel. Kadang suka bingung khan...!?! pembukanya yang enak kayak gimana ya...?. Haruskah dibuka dengan data, kata mutiara atau apa...? Akibat sibuk dengan pertanyaan ini, aktivitas menulis justru tidak dilakukan.

 Saran: Anda bisa mulai dari mengomentari suatu konten yang ada di media sosial. Misalnya Anda liht  perbedaan pendapat soal topik tertentu di Twitter sampai dibahas berhari-hari dan tidak ada selesainya, Anda bisa gunakan itu sebagai topik tulisanmu. Bisa dibuat berupa fun fact atau opini,  tergantung Anda sukanya  yang mana.

 Itulah keempat kesalahan  pola  pikir dalam  menulis yang sering terjadi pada pemula. Tapi semuanya bisa diatasi, jadi tetap semangat menulis ya...!?!

 

“Semua orang akan meninggal, hanya karyanyalah yang akan abadi sepanjang masa. Maka tulislah yang akan  membahagiakan  dirimu di akhirat nanti”

(Ali bin Abi Thalib).