Jenis-jenis kapal
Kapal
perikanan dapat dibedakan berdasarkan alat penggerak, fishing ground, alat
tangkap yang digunakan maupun lainnya. Kapal perikanan berdasarkan alat tangkap
yang digunakan dan istilah yang sering digunakan adalah dengan memberikan
akhiran “er” pada alat tangkapnya, seperti: kapal purse seine disebut
juga purse seiners, sedangkan untuk kapal trawl adalah trwalers dan
sebagainya (Setianto, 2007).
Menurut
Setianto (2007), beberapa jenis kapal perikanan antara lain :
1. Kapal Purse seine adalah yang secara khusus dirancang untuk digunakan
menangkap ikan dengan alat tangkap jenis purse seine atau
sering juga disebut pukat cincin, kapal ini sekaligus digunakan untuk
menyimpan, mendinginkan dan mengangkut hasil.
2.Kapal Longline kapal secara
khusus dirancang untuk menangkap ikan dengan alat tangkap jenis long
line atau sering juga disebut rawaii dan sekaligus untuk menyimpan,
mendinginkan, dan mengangkut hasil tangkapan sampai ke pelabuhan. Kapal
longline yang berukuran 30-100 GT pada umumnya dioperasikan untuk menagkap ikan
jenis tuna dengan hasil sampingan ikan cucut, sehingga sering pula kapal
tersebut disebut kapal tuna long line.
3.Kapal Trawl adalah
kapal yang secara khusus dirancamg dan dibangun untuk menangkap ikan dengan
alat tangkap jenis Trawl atau sering disebut juga pukat
harimau. Tujuan utama penangkapan adalah udang dengan hasil sampingan ikan
demersal, sehingga sering disebut juga pukat udang.
4. Kapal pole and liner adalah
kapal yang dibangun secara khusus digunakan untuk menangkap ikan dengan alat
penangkapan jenis pole and line atau sering disebut juga huhate. Tujuan
utama penangkapan ikan dari kapal pole and line yang berukuran
30-100 GT adalah jenis cakalang (skipjack), dan ikan tuna jenis yellow
fin tuna, sehingga sering pula kapal disebut sebagai kapal skipjack
pole and line.
Sumber
penggerak Kapal
Salah
satu komponen yang terpenting dalam satu kesatuan armada penangkapan ikan
adalah kapal perikanan. Selain dari, alat tangkap, alat bantu, dan nelayan itu
sendiri. Kapal merupakan sebuah benda apung yang memerlukan sebuah sistem
penggerak untuk dapat berlayar atau melaju di perairan. Sistem penggerak itu
sendiri terdiri dari :
1) Sumber penggerak
(Prime Mover), baik
yang bersumber dari alam (angin) maupun dari mesin atau bisa juga tenaga
manusia itu sendiri.
2)Alat Penggerak
(Propulsor) seperti
layar, propeller atau dayung. Dalam postingan kali ini saya akan membahas
sistem penggerak denga tenaga mesin saja. Tentunya bagi kita yang bekerja di
bidang perikanan khususnya perikanan laut sudah tentu sering melihat mesin
kapal. Untuk menambah wawasan mari kita bedah apa itu sebenarnya mesin kapal
dan apa saja jenis mesin yang digunakan pada kapal-kapal perikanan.
Secara
sederhana, berdasarkan desain atau peruntukkannya, mesin kapal dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu:
1. Marine Diesel Engine/Mesin Kapal (Marine Use)
Marine
Diesel Engine adalah tipe mesin yang memang didesain dan diperuntukkan
penggunaannya untuk kapal laut dalam hal ini kapal perikanan. Bahan bakar
untuk jenis mesin ini menggunakan bensin ataupun solar. Pada umumnya
kapal-kapal perikanan modern sudah menggunakan jenis mesin ini.
2. Marinized
Engine/Mesin Darat (Automotive Diesel Engine & Stationary Diesel Engine)
Untuk
Marinized Engine ini sebenarnya adalah mesin darat/otomotif yang dimodifikasi
agar dapat digunakan pada kapal perikanan yang beroperasi di laut. Pada umumnya
mesin-mesin yang dimodifikasi adalah seperti motor diesel darat
(non-automotive) yang biasa digunakan untuk pembangkit tenaga
listrik/generator, mesin bubut atau potong rumput (Stationery Diesel Engine)
dan mesin diesel darat yang biasa digunakan pada kendaraan-kendaraan darat,
seperti mobil, truk, bis dan lain sebagainya (Automotive Diesel Engine).
Beberapa modifikasi yang dilakukan biasanya pada sistem transmisi dan sistem
pendingin mesin. Adapun bahan bakar untuk mesin ini umumnya menggunakan bahan
bakar solar. Mesin tipe ini pada umumnya digunakan pada kapal-kapal perikanan
skala kecil/tradisional.
Sedangkan
berdasarkan tata letaknya, mesin kapal dikategorikan sebagai berikut:
1. Inboard Type(Motor
Dalam)
Dikatakan
mesin inboard karena mesin ini terletak dalam lambung kapal (kasko) atau
dibawah geladak dan terpasang duduk pada pondasi mesin sehingga propeller shaft
menembus dinding lambung kapal (linggi baling-baling).
2. Outboard Type (Motor
Luar)
Dikatakan
mesin outboard karena mesin ini tidak terletak di dalam lambung kapal,
atau secara kasat mata pun kita dapat melihatnya langsung tanpa mesti
repot-repot turun ke ruang mesin seperti mesin inboard. Biasanya mesin outboard
ini terpasang duduk pada transom buritan kapal atau pada salah satu sisi
bulwark atau di atas geladak buritan kapal sehingga propeller shaft tidak
menembus dinding lambung kapal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar