Selamat Datang dirumah Bass Marlin Goesty Bass Marlin (KKM KM.Marlin): Januari 2018

KM.Marlin

KM.Marlin
KM.Marlin Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi

Selasa, 02 Januari 2018

Pengertian Converter dan Inverter serta Fungsinya

Pengertian Converter Dan Inverter
Serta Fungsinya

Pengertian Dan Fungsi Converter

Terdapat banyak sekali komponen-komponen yang super canggih dengan fungsi dan kelebihannya masing-masing. Tak jauh berbeda dengan converter atau yang sering disebut dengan konverter ini merupakan suatu alat elektronika yang nantinya difungsikan untuk mengkonverensi arus-arus output atau arus DC maupun AC. Alat yang satu ini seringkali dimanfaatkan untuk mengubah rangkaian arus tertentu entah itu dari arus DC ke AC ataupun sebaliknya. Dengan begitu, Anda bisa mendapati keperluan arus yang sesuai, bila pun ada pengubahan dapat Anda sesuaikan dengan alat ini.



      Di lihat dari kinerjanya, alat yang satu ini memang canggih dan sudah banyak diterapkan untuk beberapa kebutuhan. Salah satu hingga beberapa diantara juga dapat Anda terapkan untuk keperluan di setiap hari. Yang mana dengan adanya alat ini dapat dimanfaatkan untuk mengubah arah dan nantinya akan menyeimbangkan arus yang dibutuhkan. Sehingga dalam kata lain arus sebelum tak menjadi masalah ataupun tak menimbulkan resiko pada komponen berarus lainnya karena alat ini telah mengantisipasinya.

Alat yang digunakan untuk mengubah daya listrik atau yang disebut dengan converter ini seringkali dimanfaatkan pada dunia elektronika dan industri. Dimana pada alat ini, dapat difungsikan sebagai pengubah arus listrik yang searah menjadi bolak-balik ataupun sebaliknya. Di samping itu, difungsikan pula sebagai penyeimbang arus listrik bilamana diterapkan pada suatu benda yang bermuatan listrik tertentu. Semua fungsi-fungsi tersebut dapat disesuaikan terlebih dahulu dengan keempat macamnya, yakni:

- Cycloconverter yaitu sebuah pengubah dari arus AC ke AC dengan ukuran    ataupun tekanan arus yang berbeda.

- Chopper ialah alat yang mengubah arus DC ke DC.
- Rectifier disebut sebagai pengubah arus AC ke DC.
- Inverter yang berfungsi untuk mengubah arus dari DC ke AC


      Dapat dikatakan bahwa alat yang satu ini dapat dispesifikan kembali berdasarkan keperluan yang bersangkutan. Di mulai dari hitungan pengubahan arus untuk AC ke AC, DC ke DC ataupun yang sebaliknya. Dalam artian arus yang diubah tak harus yang berbeda seperti dari yang bolak-balik ke yang searah. Akan tetapi ditujukan pula untuk pengubahan arus yang sama-sama satu arah ataupun bolak-balik dengan pengubahan arusnya pada posisi tertentu ke posisi yang diinginkan. Dengan begitu, terlebih dahulu alat ini harus disesuaikan dengan macamnya untuk mendapati fungsi yang dimaksudkan.

        Di lihat dari manfaatnya, alat yang berperan dalam peralihan atas pengubahan daya sesuai dengan kriteria ini bisa menjadikan kinerja suatu komponen lebih efektif dan efisien. Di mulai dari pengubahan sekaligus untuk mendapati tekanan arus sesuai dengan level yang dibutuhkan. Sama juga dengan artinya alat yang difungsikan secara spesifik untuk mengatur, mengubah serta menyeimbangkan adanya suatu arus. Dengan alat yang disebut converter ini, kinerja tersebut dapat terbantu dengan mudahnya.

Pengertian Dan Fungsi Inverter

Jika anda seorang teknisi elektronika dan listrik, pastinya sudah sering mendengar istilah inverter. Namun tahukah anda apa yang dimaksud dengan inverter? Banyak orang mengatakan kata inverter, namun sebenarnya tidak tahu apa artinya.

Pada kesempatan kali ini saya akan mengajak anda semua untuk melihat lebih dalam mengenai apa itu inverter, apa fungsinya, dan bagaimana cara kerjanya. Alat yang satu ini banyak digunakan dalam industri karena memiliki kemampuan mangubah arus DC menjadi arus AC.

            Inverter adalah suatu alat elektronika yang mampu merubah arus DC (direct current) menjadi AC (alternating current) atau sebaliknya yang memiliki efektivitas yang sama. Biasanya output inverter dapat di rubah sesuai kemauan namun di batasi max dari kapasitas inverter sendiri dan input yang di berikan. Berdasarkan sumber tegangannya inverter dapat di bagi menjadi 3 macam yakni inverter chopper, inverter penyearah terkontrol dan inverter PWM.

Macam-macam Inverter

            Saat ini terdapat beberapa tipologi  inverter, mulai dari inverter yang hanya menghasilkan tegangan bolak-balik saja (push-pull inverter), sampai dengan inverter yang mampu menghasilkan tegangan sinus murni tanpa harmonisasi. Selain itu inverter juga bisa diklasifikasikan menjadi beberapa bagian berdasarnya fasanya, mulai dari satu fasa, tiga fasa, sampai dengan multifasa.


Seperti yang telah dikatakan tadi, inverter memiliki fungsi mengubah tegangan searah (DC) menjadi tegangan bolak-balik (AC). Perubahan tersebut dilakukan dengan mengubah kecepatan motor AC dengan cara mangubah frekuensi outputnya. Jadi bisa dibilang inverter ini multifungsi, dapat mengubah arus AC ke DC, lalu mengembalikannya lagi ke AC.

           Inverter banyak digunakan pada bidang otomatisasi industri. Pengaplikasian inverter biasanya terpasang di proses linear (parameter yang bisa diubah-ubah). Linear yang dimaksud memiliki bentuk seperti grafik sinus, atau untuk sistem axis (servo) yang membutuhkan atau memerlukan putaran yang presisi.

          Cara kerja inverter ini sebenarnya dilakukan dengan cara mengubah input motor listrik AC menjadi DC, yang kemudian dibuah lagi menjadi AC dengan frekuensi yang dikehendaki, sehingga motor listrik tersebut dapat dikontrol atau dikendalikan sesuai dengan kecepatan yang diinginkan.

Perlu diketahui bahwa terdapat beberapa teknik kendali yang dapat digunakan agar inverter dapat menghasilkan sinyal sinusoidal. Salah satunya adalah dengan mengatur keterlambatan sudut penyalaan inverter di tiap-tiap lengannya. Cara paling umum yanng biasa digunakan adalah modulasi lebar pulsa (PWM).

Cara kerja inverter secara umum memiliki kesamaan dgn komponen power supply, yakni sebagai penyuplai arus DC ke AC serta berfungsi sebagai pengubah arus DC jd tegangan AC. Sebagai contoh dalam penerapan kehidupan sehari-hari adalah, saat mati lampu kita bisa menggunakan aki mobil (DC Direct Current) untuk diubah jadi tegangan listrik PLN / AC (Alternatif Current). Dalam hal ini aki/ battery yg kita gunakan serta bebannya merupakan penentu lamanya ketahanan suatu rangkaian inverter, bukannya watt ya.

Pemilihan inverter yang benar tentunya dengan memperhatikan spesifikasi dari motor serta keperluan dalam pemakaian inverter itu sendiri. seperti dengan memperhatikan daya motor, tegangan motor, frekuensi motor. contohnya anda memiliki motor 3 phase 3KW, maka anda perlu menggunakan inverter dengan spesifikasi daya diatas 3 kw seperti 3,2 kw atau 3,3 kw dan tentunya tegangan keluaran dari inverter harus sama dengan tegangan motor. sebenarnya anda juga bisa menggunakan inverter dengan daya 3 kw untuk motor 3 kw tapi dengan syarat anda menggunakan motor tersebut dengan beban yang kecil atau dengan kata lain motor tidak digunakan dengan daya maksimal. Jadi penting untuk mengetahui arus pada motor saat dijalankan dengan beban, untuk settingan ampere pada inverter sebagai proteksi motor, serta untuk menghitung daya beban yang berguna dalam pemilihan inverter. Pemilihan inverter dengan mendekati daya motor akan lebih efisien daripada memilih inverter jauh diatas dari daya motor.

Inverter pada umumnya digunakan secara luas untuk keperluan industri, diantaranya:

·         Penyedia daya bolak-balik cadangan.
·         Peralatan pengendali frekuensi untuk kebutuhan industri.
·   Peralatan pengendali kecepatan motor induksi (single phase and poly phase ac induction motor control).
Penerapan penggunaan inverter juga biasa digunakan secara luas untuk keperluan sehari-hari, misalnya sebagai penyedia sumber energi listrik cadangan untuk keperluan komputer, peralatan pengendali tegangan pada pusat pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).


CARA PASANG INVERTER LS IG5A

Disini saya mencoba sedikit memberi gambaran cara pasang inverter type LS IG5A yang mana memiliki Spesifikasi jenis inverter ini sebagai berikut :

1. Input
    200-230 V, 3 phase, 9.9 A, 50/60 Hz
2. Output
    0 - input V, 8 A, 3 kVA, 3 phase, 0.1 - 400 Hz

Sebelum memulai wiring ada beberapa point penting yang harus diperhatikan yaitu:
·         Berapa Kw motor
·         Berapa phole motor
·         Menggunakan drive mode inverter seperti apa
·         Aplikasi di lapangan.
·         Base frequency motor 
·         Berapa Voltase yang digunakan

         Untuk mengetahui hal-hal di atas, maka lihat name plate yang tertempel pada bodi motor. Ini contohnya.

Nameplate Motor 3 phase

           Selanjutnya, baca manual book dari inverter tersebut. Mengapa begitu, sudah tidak asing bagi setiap engineer kalau ingin bermain-main dengan hardware seperti inverter, plc, touch screen dan lain sebagainya wajib baca manual book agar benar-benar mengetahui hardware tersebut secara pasti baik dari cara wiring, parameter kontrol dan cara menggunakan fungsi-fungsi khusus yang ada di hardware tersebut.

          Kami melakukan 4 percobaan yaitu mode keypad, mode potensiometer, multistep terminal, dan forward reverse terminal. Kalau menjelaskan 4 praktikum di atas pasti akan panjang lebar, so berikut ada beberapa hasil jepretan saya.

VFD (Variable Frequency Drive) tipe iG5A dengan no. seri SV015iG5A-2

Bagian-bagian terminal inverter

Terminal Wiring SV-iG5A

Terminal untuk kabel power supply dan motor

Wiring kabel power supply dan motor

Nameplate inverter

Wiring potensiometer untuk mode inverter menggunakan potensiometer

Cara wiring potensiometer ke terminal inverter yang tercantum dalam manual book inverter tersebut

Wiring kabel potensiometer ke terminal inverter

Pelajarilah manual books dengan seksama jangan sampai salah setting yang akan mengakibatkan kerusakan pada hardware/software inverter ataupun motornya.

KESIMPULAN

          KONVERTER








INVERTER