Pengertian Converter Dan Inverter
Serta Fungsinya
Pengertian Dan Fungsi Converter
Terdapat
banyak sekali komponen-komponen yang super canggih dengan fungsi dan
kelebihannya masing-masing. Tak jauh berbeda dengan converter atau yang sering
disebut dengan konverter ini merupakan suatu alat elektronika yang nantinya
difungsikan untuk mengkonverensi arus-arus output atau arus DC maupun AC. Alat
yang satu ini seringkali dimanfaatkan untuk mengubah rangkaian arus tertentu
entah itu dari arus DC ke AC ataupun sebaliknya. Dengan begitu, Anda bisa
mendapati keperluan arus yang sesuai, bila pun ada pengubahan dapat Anda
sesuaikan dengan alat ini.
Di lihat dari kinerjanya, alat yang satu ini
memang canggih dan sudah banyak diterapkan untuk beberapa kebutuhan. Salah satu
hingga beberapa diantara juga dapat Anda terapkan untuk keperluan di setiap
hari. Yang mana dengan adanya alat ini dapat dimanfaatkan untuk mengubah arah
dan nantinya akan menyeimbangkan arus yang dibutuhkan. Sehingga dalam kata lain
arus sebelum tak menjadi masalah ataupun tak menimbulkan resiko pada komponen
berarus lainnya karena alat ini telah mengantisipasinya.
Alat yang digunakan untuk mengubah daya listrik atau yang disebut dengan
converter ini seringkali dimanfaatkan pada dunia elektronika dan industri.
Dimana pada alat ini, dapat difungsikan sebagai pengubah arus listrik yang
searah menjadi bolak-balik ataupun sebaliknya. Di samping itu, difungsikan pula
sebagai penyeimbang arus listrik bilamana diterapkan pada suatu benda yang
bermuatan listrik tertentu. Semua fungsi-fungsi tersebut dapat disesuaikan
terlebih dahulu dengan keempat macamnya, yakni:
- Cycloconverter yaitu sebuah pengubah dari arus AC ke AC dengan ukuran ataupun tekanan arus yang berbeda.
- Chopper ialah alat yang mengubah arus DC ke DC.
- Rectifier disebut sebagai pengubah arus AC ke DC.
- Inverter yang berfungsi untuk mengubah arus dari DC ke AC
Dapat dikatakan bahwa alat yang satu ini dapat
dispesifikan kembali berdasarkan keperluan yang bersangkutan. Di mulai dari
hitungan pengubahan arus untuk AC ke AC, DC ke DC ataupun yang sebaliknya.
Dalam artian arus yang diubah tak harus yang berbeda seperti dari yang
bolak-balik ke yang searah. Akan tetapi ditujukan pula untuk pengubahan arus
yang sama-sama satu arah ataupun bolak-balik dengan pengubahan arusnya pada
posisi tertentu ke posisi yang diinginkan. Dengan begitu, terlebih dahulu alat
ini harus disesuaikan dengan macamnya untuk mendapati fungsi yang dimaksudkan.
Di lihat dari manfaatnya, alat yang berperan
dalam peralihan atas pengubahan daya sesuai dengan kriteria ini bisa menjadikan
kinerja suatu komponen lebih efektif dan efisien. Di mulai dari pengubahan
sekaligus untuk mendapati tekanan arus sesuai dengan level yang dibutuhkan.
Sama juga dengan artinya alat yang difungsikan secara spesifik untuk mengatur,
mengubah serta menyeimbangkan adanya suatu arus. Dengan alat yang disebut
converter ini, kinerja tersebut dapat terbantu dengan mudahnya.
Pengertian
Dan Fungsi Inverter
Jika anda seorang teknisi
elektronika dan listrik, pastinya sudah sering mendengar istilah inverter.
Namun tahukah anda apa yang dimaksud dengan inverter? Banyak orang mengatakan
kata inverter, namun sebenarnya tidak tahu apa artinya.
Pada kesempatan kali ini saya
akan mengajak anda semua untuk melihat lebih dalam mengenai apa itu inverter,
apa fungsinya, dan bagaimana cara kerjanya. Alat yang satu ini banyak digunakan
dalam industri karena memiliki kemampuan mangubah arus DC menjadi arus AC.
Inverter
adalah suatu alat elektronika yang mampu merubah arus DC (direct current)
menjadi AC (alternating current) atau sebaliknya yang memiliki efektivitas yang
sama. Biasanya output inverter dapat di rubah sesuai kemauan namun di batasi
max dari kapasitas inverter sendiri dan input yang di berikan. Berdasarkan
sumber tegangannya inverter dapat di bagi menjadi 3 macam yakni inverter
chopper, inverter penyearah terkontrol dan inverter PWM.
Macam-macam Inverter
Saat ini terdapat beberapa tipologi
inverter, mulai dari inverter yang hanya menghasilkan tegangan bolak-balik saja
(push-pull inverter), sampai dengan inverter yang mampu menghasilkan tegangan
sinus murni tanpa harmonisasi. Selain itu inverter juga bisa diklasifikasikan
menjadi beberapa bagian berdasarnya fasanya, mulai dari satu fasa, tiga fasa,
sampai dengan multifasa.
Seperti yang
telah dikatakan tadi, inverter memiliki fungsi mengubah tegangan searah (DC)
menjadi tegangan bolak-balik (AC). Perubahan tersebut dilakukan dengan mengubah
kecepatan motor AC dengan cara mangubah frekuensi outputnya. Jadi bisa dibilang
inverter ini multifungsi, dapat mengubah arus AC ke DC, lalu mengembalikannya
lagi ke AC.
Inverter banyak digunakan pada bidang otomatisasi
industri. Pengaplikasian inverter biasanya terpasang di proses linear
(parameter yang bisa diubah-ubah). Linear yang dimaksud memiliki bentuk seperti
grafik sinus, atau untuk sistem axis (servo) yang membutuhkan atau memerlukan
putaran yang presisi.
Cara kerja inverter ini sebenarnya dilakukan
dengan cara mengubah input motor listrik AC menjadi DC, yang kemudian dibuah
lagi menjadi AC dengan frekuensi yang dikehendaki, sehingga motor listrik
tersebut dapat dikontrol atau dikendalikan sesuai dengan kecepatan yang
diinginkan.
Perlu
diketahui bahwa terdapat beberapa teknik kendali yang dapat digunakan agar
inverter dapat menghasilkan sinyal sinusoidal. Salah satunya adalah dengan
mengatur keterlambatan sudut penyalaan inverter di tiap-tiap lengannya. Cara
paling umum yanng biasa digunakan adalah modulasi lebar pulsa (PWM).
Cara kerja inverter secara umum memiliki kesamaan dgn komponen power
supply, yakni sebagai penyuplai arus DC ke AC serta berfungsi sebagai pengubah
arus DC jd tegangan AC. Sebagai contoh dalam penerapan kehidupan sehari-hari
adalah, saat mati lampu kita bisa menggunakan aki mobil (DC Direct Current)
untuk diubah jadi tegangan listrik PLN / AC (Alternatif Current). Dalam hal ini
aki/ battery yg kita gunakan serta bebannya merupakan penentu lamanya ketahanan
suatu rangkaian inverter, bukannya watt ya.
Pemilihan inverter yang benar
tentunya dengan memperhatikan spesifikasi dari motor serta keperluan dalam
pemakaian inverter itu sendiri. seperti dengan memperhatikan daya motor,
tegangan motor, frekuensi motor. contohnya anda memiliki motor 3 phase 3KW, maka
anda perlu menggunakan inverter dengan spesifikasi daya diatas 3 kw seperti 3,2
kw atau 3,3 kw dan tentunya tegangan keluaran dari inverter harus sama dengan
tegangan motor. sebenarnya anda juga bisa menggunakan inverter dengan daya 3 kw
untuk motor 3 kw tapi dengan syarat anda menggunakan motor tersebut dengan
beban yang kecil atau dengan kata lain motor tidak digunakan dengan daya
maksimal. Jadi penting untuk mengetahui arus pada motor saat dijalankan dengan
beban, untuk settingan ampere pada inverter sebagai proteksi motor, serta untuk
menghitung daya beban yang berguna dalam pemilihan inverter. Pemilihan inverter
dengan mendekati daya motor akan lebih efisien daripada memilih inverter jauh
diatas dari daya motor.
Inverter
pada umumnya digunakan secara luas untuk keperluan industri, diantaranya:
·
Penyedia daya bolak-balik cadangan.
·
Peralatan pengendali frekuensi untuk
kebutuhan industri.
· Peralatan pengendali kecepatan motor induksi
(single phase and poly phase ac induction motor control).
Penerapan penggunaan inverter juga biasa digunakan
secara luas untuk keperluan sehari-hari, misalnya sebagai penyedia sumber
energi listrik cadangan untuk keperluan komputer, peralatan pengendali tegangan
pada pusat pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
CARA PASANG INVERTER LS IG5A
Disini saya
mencoba sedikit memberi gambaran cara pasang inverter type LS IG5A yang mana
memiliki Spesifikasi jenis inverter ini sebagai berikut :
1. Input
200-230 V, 3 phase, 9.9 A, 50/60 Hz
2. Output
0 - input V, 8 A, 3 kVA, 3 phase, 0.1 - 400 Hz
Sebelum memulai wiring ada beberapa point
penting yang harus diperhatikan yaitu:
·
Berapa Kw motor
·
Berapa phole motor
·
Menggunakan drive mode inverter seperti apa
·
Aplikasi di lapangan.
·
Base frequency motor
·
Berapa Voltase yang digunakan
Untuk mengetahui hal-hal di atas, maka lihat name
plate yang tertempel pada bodi motor. Ini contohnya.
Nameplate Motor 3 phase
Selanjutnya, baca manual book dari inverter
tersebut. Mengapa begitu, sudah tidak asing bagi setiap engineer kalau ingin
bermain-main dengan hardware seperti inverter, plc, touch screen dan lain
sebagainya wajib baca manual book agar benar-benar mengetahui hardware tersebut
secara pasti baik dari cara wiring, parameter kontrol dan cara menggunakan
fungsi-fungsi khusus yang ada di hardware tersebut.
Kami melakukan 4 percobaan yaitu mode keypad,
mode potensiometer, multistep terminal, dan forward reverse terminal. Kalau
menjelaskan 4 praktikum di atas pasti akan panjang lebar, so berikut ada
beberapa hasil jepretan saya.
VFD (Variable Frequency
Drive) tipe iG5A dengan no. seri SV015iG5A-2
Bagian-bagian terminal inverter
Terminal Wiring SV-iG5A
Terminal untuk kabel
power supply dan motor
Wiring kabel power supply dan motor
Nameplate inverter
Wiring
potensiometer untuk mode inverter menggunakan potensiometer
Cara wiring
potensiometer ke terminal inverter yang tercantum dalam manual book inverter
tersebut
Wiring kabel
potensiometer ke terminal inverter
Pelajarilah manual books dengan seksama
jangan sampai salah setting yang akan mengakibatkan kerusakan pada
hardware/software inverter ataupun motornya.
KESIMPULAN
KONVERTER
INVERTER
Semangat....!!!!
BalasHapus